Senin, 02 Desember 2013

Mengapa harus sikat gigi...??????


Plak merupakan penyebab local dan utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut yang lain seperti karies (lubang gigi), kalkulus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi). Oleh karena plak tidak dapat dihindari pembentukannya,maka lama kelamaan akan menyebabkan infeksi pada gigi dan gusi.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrLflbchPKESwo7G4hM1aLAvlmo-_X2f8j6dqRjrJjLjqHxjIJVdwS0K5IPdRhTpZUdpqeoFVEJMP7_s-cCcqV4yN3ep_ScY8BqeiX4PbozdGWyHicvwYfAIOI-syrqG2H6PYrkRBcO2UM/s1600/karang-gigi.jpgLokal infeksi adalah infeksi local pada anggota tubuh yang dapat menyebabkan infeksi atau kumpulan gejala sakit pada anggota tubuh lain melalui pembuluh darah. Fokalinfeksi terjadi ketika mikroorganisme yang berasal dari rongga mulut dan gigi menyebabkan infeksi atau penyakit tubuh yang lain. Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisme.Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluhdarah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh (Gunadi, 2006).
Bakteri rongga mulut dapat menyebar melalui aliran darah, disebut bakteriemia.Yang menyebar bias bakteri itu sendiri maupun racun yang dihasilkannya (endotoxin/exotoxin).Beberapa penelitian mengenai Bakteriemia diamati pada 100% pasien setelah cabut gigi, 70% setelah pembersihan karang gigi, pada 55% setelah pembedahan gigi geraham bungsu,20% setelah perawatan akar gigi, dan 55% setelah operasi amandel.
Gigi dan gusi sebetulnya tidak melekat erat, melainkan ada celah sekitar 1-2 mm disebut kantung gusi (sulcus gingiva). Daerah inilah yang paling rentan terjadi infeksi bakteri dan peradangan, sehingga timbul penyakit periodontal. Tanda-tandanya; gusi memerah, bengkak, mudah berdarah, mungkin disertai kegoyahan gigi. Grossi dan Genco (1998) mengemukakan 17 macam penyakit sistemik yang berhubungan langsung dengan penyakit periodontal, termasuk penyakit gula,jantung, kanker dan stroke. Hal ini terjadi karena kebersihan mulutnya lebih jelek dibanding pasien normal

Kuman dari gigi yang terinfeksi telah mencapai jantung, paru, dan system kapiler darah tepi. Pada kondisi kesehatan mulut normal, hanya sejumlah kecil bakteri fakultatif dan tidak membahayakan masuk kedalam aliran darah.Namun, pada kondisi kebersihan mulut jelek, jumlah bakteri pada permukaan gigi meningkat 2 - 10 kali lipat.Sehingga peluang terjadinya bakteriemia juga lebih besar. Kecuali lewat bakteriemia, adanya rangkaian reaksi imunologis yang dipicu oleh infeksi di rongga mulut, merupakan penjelasan lain mengapa problem gigi dapat merambat ke penyakit-penyakit serius sampai berujungkematian.  Seperti dikemukakan KetuaUmum PDGI, drg Emir M Muis, ada banyak penyakit yang berawal dari mulut dan gigi. “Menjaga kesehatan mulut berarti juga menjaga kesehatan seluruh badan, karena mulut adalah pintu masuk segala macam benda asing ke dalamtubuh” Selain itu, sejumlah penelitian menunjukkan, bakteri yang terikut aliran darah bias memproduksi sejenis enzim yang mempercepat proses pengerasan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis (aterosklerosis).
“Bakteri juga bias menempel pada lapisan lemak di pembuluh darah.Akibatnya, plak yang terbentuk menjadi makin tebal Semua kondisi ini menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini berarti penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung juga tersendat.Jika berlangsung terus, jantung tak akan mampu berfungsi secara baik. Maka terjadilah penyakit jantung yang ditakutkan banyak orang,” ujarnya. Hubungan bakteri dalam mulut dengan penyakit kardiovaskular akhir-akhir ini banyak diteliti,  terutama berkaitan dengan bakteri endokarditis dan penyakit jantung koroner. Berdasarkan sebuah penelitian, ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, sebanyak 54 persen pasien memiliki riwayat penyakit periodontal.
Kesehatan gigi dan mulut menjadi sangat penting bagi anggota TNI AL yang akan melaksanakan pendidikan, penempatan jabatan, penugasan, usulan kenaikan pangkat (UKP) dan kepentingandinas lainnya, melalui Perkasal/101/XII/2009 tanggal 28 Desember 2009, tentang urikes yang menyatakan bahwa sisa akar dan penyakit gusi (karanggigi) mendapat stakes III P bahkan IV.
Langkah-langkah berikut supaya rongga mulut kita sehat :
1.     Memeriksa gigi secara rutin.Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi, ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar.
2.     Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat.     Pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidu radalah waktu yang tepat untuk menyikat gigi, Air liur tidak banyak keluar pada waktu kita tidur, sehingga gigi akan rusak bila Anda membiarkan sisa makanan pada gigitan pamenyikatnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUqW_Ehn0_4v75llERXC7SJ0p2u5f8Ax49SLKNmPcA3cnvG1Qf_E5S57NcoNN-cTrvEdhCmN6edqYQlvvpIW0mZXKUrlhZR-1rlrszYqeWCovvUKbsDHkztzhyphenhyphenS3GsghyphenhyphengJ3Ch3fnfEG6U/s1600/menggosok-gigi-yang-baik.jpg3.   Menyikat gigi dengan cara yang benar. Walau menyikat gigi telah dilakukan secara teratur namun bila dilakukan dengan cara yang tidak benar, tentu hasilnya tidak akan maksimal. Cara yang benar adalah dengan menyikat kearah bawah untuk gigi depan (gigiseri) bagian atas, menyikat gigi kearahata suntuk gigi depan bagian bawah dan menyikat secara mendatar untuk gigi geraham, menyikat gigi hendaknya dilakukan minimal 5 menit 
4.     Kumur setelah makan. Menyikat gigi tidak mungkin dilakukan sehabis kita makan, maka cara terbaik adalah berkumur-kumur agar sisa makanan tidak terus menempel dan mengurangi keadaan asam dalam gigi.
5.     Gunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan.  Sisa makanan yang tertinggal, hendaknya tidak dikeluarkan dengan menggunakan tusuk gigi. Penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan celah antar gigi semakin besar disamping dapat menyebabkan luka pada gusi.
6.     Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride. Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Zat ini merupakan salah satu bahan pembentuk email gigi. Adanya zat ini dapat mencegah pembusukan pada gigi.
7.     Makan makanan yang berserat. Mengkonsumsi sayuran atau buah terbukti dapat membuat gigi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.

Drg M.Thamrin Sp. Perio
Kolonel Laut(K) 10876/P
Kadiskes Kormar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar