Pencabutan tidak sempurna yang ditandai dengan tertinggalnya
sebagian akar bahkan mahkota, seringkali terjadi apabila saat pencabutan
mahkota gigi sudah sangat rapuh. Ini ditandai dengan bentuk lubang gigi yang
sudah sangat besar atau adanya kelainan bentuk akar yang menyebabkan kesulitan
saat pencabutan.
Tidak perlu khawatir, karena bisa dilakukan pencabutan
kembali pada sisa akar tersebut. Untuk mempermudah pencabutan, biasanya perlu
ditunggu beberapa bulan agar sisa akar gigi lebih ke atas permukaan gusi. Perlu
juga pemeriksaaan penunjang seperti rontgen foto guna memperjelas posisi akar
tertinggal tersebut.
Sisa akar (tunggul) dalam ilmu kedokteran gigi disebut “gangren
radiks.” Dari namanya saja “gangren” yang artinya sesuatu yang sudah
“mati.” Tentunya ini sudah tidak bermanfaat lagi, karena juga merupakan tempat
yang subur bagi bakteri berkembang biak. Apalagi sudah sampai mengganggu dengan
timbulnya rasa sakit dan bengkak, tentunya sangat mengganggu. Rasa sakit dan
bengkak menunjukkan reaksi tubuh terhadap infeksi gigi. Ditambah lagi terjadi
pembentukan sekumpulan nanah juga sebagai akibat dari proses infeksi yang
terjadi di sekitar akar gigi yang tinggal sisa akar tadi. Perlu diketahui, sisa
gigi atau akar yang terinfeksi merupakan fokus infeksi atau asal infeksi yang
dapat terjadi di organ tubuh lain seperti di kulit, mata, THT, saraf dan
lainnya.
Gigi atau sisa akar seperti ini sebaiknya segera dicabut, tapi tentunya pasien disarankan untuk minum obat antibiotika beberapa hari sebelumnya. Ini untuk menekan infeksi yang telah terjadi sehingga pencabutan berjalan lancar tanpa hambatan.
Gigi atau sisa akar seperti ini sebaiknya segera dicabut, tapi tentunya pasien disarankan untuk minum obat antibiotika beberapa hari sebelumnya. Ini untuk menekan infeksi yang telah terjadi sehingga pencabutan berjalan lancar tanpa hambatan.
Pencabutan tidak dapat dilakukan dalam keadaan gigi yang
sedang sakit, karena pembiusan lokal (anestesi lokal) seringkali tidak
maksimal. Malah akan menimbulkan rasa sakit pada saat pencabutan. Dengan kata
lain gigi tidak dapat dianestesi dengan baik. Tidak perlu takut untuk menjalani
pencabutan gigi apalagi kondisinya sudah sangat mengganggu. Tentunya Anda bosan
meminum obat penahan rasa sakit apabila rasa sakit itu kerap timbul. Yang perlu
dicermati untuk kehati-hatian pencabutan adalah adanya penyakit penyerta,
seperti darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes melitus),
penyakit-penyakit kelainan darah atau ada tidaknya reaksi alergi yang
berlebihan. Bila Anda mengindap salah satu dari penyakit sistemik tadi, perlu
pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis penyakit dalam sebelum dilakukan
pencabutan. Namun, apabila tidak ada kelainan-kelainan tersebut tidak perlu
takut untuk menjalani pencabutan. Dengan mengikuti seluruh instruksi dari
dokter gigi, Anda akan menjalani pencabutan dengan aman dan lancar. Tetapi Anda
telah melewati pencabutan yang lalu dengan baik, berarti faktor penyakit
sistemik bisa diabaikan.
Untuk kasus sisa akar tidak atau belum tampak dari permukaan
gusi dan sudah menimbulkan rasa sakit sebaiknya segera diangkat dengan cara
pencabutan dengan pembedahan,dengan panduan rontgen foto tentunya. Ingatlah
tindakan ini bukan bedah besar melainkan bedah kecil untuk membuka gusi saja
yang harus dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.
Seputar Sisa Akar Gigi
Gigi dilihat dari pandangan mata mempunyai dua bagian yang
terbesar yaitu mahkota gigi dan akar gigi. Pada kondisi normal mahkota gigi
adalah bagian yang tampak di rongga mulut dan akar gigi terletak di dalam gusi.
Pada kondisi tertentu gigi manusia tidak utuh lagi dan hanya tinggal sisa akar
gigi.
Apa penyebab sisa akar gigi ?
Sisa akar gigi disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
- Kerusakan gigi akibat karies gigi,
- Trauma,
- Tindakan pencabutan gigi yang tidak sempurna.
1. Sisa akar gigi yang disebabkan oleh karies gigi
Karies gigi terjadi karena ada bakteri didalam mulut dan
karbohidrat yang menempel di gigi yang dalam waktu tertentu tidak dibersihkan.
Bakteri di dalam mulut akan mengeluarkan toksin yang akan mengubah karbohidrat
menjadi suatu zat yang bersifat asam yang mengakibatkan demineralisasi email. Jika
setiap selesai makan ada kebiasaan berkumur dan menggosok gigi karies gigi
tidak akan terjadi karena proses demineralisasi bisa diimbangi dengan proses
remineralisasi oleh air liur asalkan kondisi mulut bersih. Kebersihan mulut
yang baik tidak akan memberikan kesempatan pada bakteri untuk mebuat lubang
pada gigi kita.
Karies yang pada proses awalnya hanya terlihat bercak putih
pada email lama kelamaan akan berubah jadi coklat dan berlubang. Jika
kebersihan mulut tidak dipelihara lubang bisa menjadi luas dan dalam menembus
lapisan dentin. Pada tahap ini jika tidak ada perawatan gigi lubang bertambah
luas dan dalam sampai daerah pulpa gigi yang banyak berisi pembuluh darah,
limfe dan syaraf. Pada akhirnya gigi akan mati,giginya kropos,gripis sedikit
demi sedikit sampai mahkotanya habis dan tinggal sisa akar gigi.
2. Sisa akar gigi yang disebabkan karena trauma
Mahkota gigi bisa patah karena gigi terbentur sesuatu akibat
kecelakaan,,jatuh,berkelahi atau sebab lainnya. Seringkali mahkota gigi patah
semua dan menyisakan akar gigi saja. Trauma ini membuat pulpa gigi menjadi
mati. Patah pada gigi depan bisa membuat estetika berkurang dan terkadang
menimbulkan krisis kepercayaan diri pada seseorang.
3. Sisa akar gigi disebabkan oleh pencabutan yang tidak
sempurna
Pada tindakan pencabutan gigi terkadang tidak berhasil
mencabut gigi secara utuh. Mahkotanya patah dan akar didalam gusi masih
tertinggal. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain struktur gigi yang
rapuh, akar gigi yang bengkok, akar gigi yang menyebar, kalsifikasi gigi,
aplikasi forceps yang kurang tepat dan tekanan yang berlebihan pada waktu
tindakan pencabutan. Sisa akar gigi tertinggal ukurannya bervariasi mulai dari
kurang dari 1/3 akar gigi sampai akar gigi sebatas gusi. Sisa akar gigi yang hanya
dibiarkan saja kemungkinan bisa muncul keluar gusi setelah beberapa waktu,
hilang sendiri karena teresorbsi oleh tubuh bahkan bisa berkembang jadi kista.
Berbahayakah sisa akar gigi jika dibiarkan ?
Masyarakat masih banyak yang tidak memperhatikan kesehatan
gigi dan mulutnya. Sisa akar gigi yang tertinggal dalam rongga mulut dibiarkan
saja. Padahal akibat yang ditimbulkan sisa akar gigi banyak sekali. Sisa akar
gigi bisa mengakibatkan nyeri kepala berkepanjangan, bau mulut tidak enak dan
trigger pertumbuhan kista bahkan neoplasma.
Sisa akar gigi biasanya sudah tidak vital lagi,pulpanya
mati. Gigi mengalami kerusakan yang parah dan setiap sisa akar gigi berpotensi
untuk terjadi infeksi akar gigi dan infeksi jaringan penyangga gigi. Infeksi
ini menimbulkan rasa sakit dari ringan sampai hebat, gusi mengalami pembesaran,
terjadi pernanahan ,bengkak di wajah sampai sukar membuka mulut (trismus).
Pasien terkadang menjadi lemas karena susah makan. Pembengkakan yang terjadi di
bawah rahang ,kulit memerah, teraba keras bagaikan kayu, lidah terangkat keatas
dan rasa sakit yang menghebat sangat berbahaya dan jika terlambat penanganan
dapat merenggut jiwa ( Ludwig’s angina ).
Infeksi pada akar gigi maupun jaringan penyangga gigi dapat
mengakibatkan migrasinya bakteri ke organ yang lain lewat pembuluh darah. Teori
ini dikenal dengan Fokal infeksi. Bakteri yang berasal dari infeksi gigi masuk
ke organ vital lain dan memperbesar resiko penyakit
jantung,ginjal,lambung,,persendian, dan lain sebagainya. Jadi gigi yang terinfeksi
menjadi pintu masuk bagi bakteri untuk menyebar ke seluruh tubuh.
Gigi yang tinggal sisa akar tidak dapat digunakan untuk
proses pengunyahan yang sempurna. Gangguan pengunyahan menjadi alasan
masyararakat untuk membuat gigi tiruan. Masalahnya, sampai sekarang banyak yang
masih membuat gigi tiruan diatas sisa akar gigi. Keadaan ini bisa memicu
terjadinya infeksi gigi dan jaringan penyangga gigi
Bagaimana penanganan sisa akar gigi ?
Sisa akar gigi yang tertinggal dalam rongga mulut tidak
boleh dibiarkan saja,kecuali pada kondisi tertentu. Penatalaksanaan sisa akar
gigi ini tergantung dari pemeriksaan klinis akar gigi dan jaringan
penyangganya. Akar gigi yang masih utuh dengan jaringan penyangga yang masih
baik, masih bisa dirawat. Jaringan pulpanya dihilangkan,diganti dengan pulpa
tiruan, kemudian dibuatkan mahkota gigi. Akar gigi yang sudah goyah dan tidak
dimungkinkan dirawat jaringan penyangganya perlu dicabut . Sisa akar gigi
ukuran kecil kurang dari 1/3 akar gigi yang terjadi akibat pencabutan gigi yang
tidak sempurna dibiarkan saja. Untuk sisa akar gigi ukuran lebih dari 1/3 akar
gigi yang terjadi akibat pencabutan gigi sebaiknya tetap diambil. Hal ini
kemungkinan perlu dilakukan ronsen foto gigi dahulu.
Pencabutan sisa akar gigi umumnya mudah. Gigi sudah
mengalami kerusakan yang parah sehingga jaringan penyangga giginya sudah tidak
kuat lagi. Untuk kasus yng sulit dibutuhkan tindakan bedah ringan.
Apa yang harus dilakukan jika terdapat sisa akar gigi pada
seseorang ?
Kebersihan gigi dan mulut harus senatiasa dijaga dengan
kebiasan menyikat gigi yang rutin pada waktu yang tepat (sesudah makan dan
sebelum tidur), penggunaan sikat gigi dan cara menyikat gigi yang benar,
penggunaan dental floss dan makan buah dan sayur yang berserat yang berguna untuk
pembersihan gigi secara alami.Kesehatan tubuh harus tetap dijaga dengan gaya
hidup yang sehat, mengkonsumsi makanan yang bergizi, membentuk kekebalan tubuh
yang diperlukan untuk menangkal berbagai penyakit termasuk penyakit gigi dan
mulut.
Keren artikelnya bermanfaat
BalasHapus@ihsandonesian