Jumat, 08 Februari 2013

SISA AKAR GIGI


Pencabutan tidak sempurna yang ditandai dengan tertinggalnya sebagian akar bahkan mahkota, seringkali terjadi apabila saat pencabutan mahkota gigi sudah sangat rapuh. Ini ditandai dengan bentuk lubang gigi yang sudah sangat besar atau adanya kelainan bentuk akar yang menyebabkan kesulitan saat pencabutan.
Tidak perlu khawatir, karena bisa dilakukan pencabutan kembali pada sisa akar tersebut. Untuk mempermudah pencabutan, biasanya perlu ditunggu beberapa bulan agar sisa akar gigi lebih ke atas permukaan gusi. Perlu juga pemeriksaaan penunjang seperti rontgen foto guna memperjelas posisi akar tertinggal tersebut.
Tetapi, apabila sudah menimbulkan keluhan, sebaiknya sesegera mungkin untuk dicabut ulang.
Sisa akar (tunggul) dalam ilmu kedokteran gigi disebut “gangren radiks.” Dari namanya saja “gangren” yang artinya sesuatu yang sudah “mati.” Tentunya ini sudah tidak bermanfaat lagi, karena juga merupakan tempat yang subur bagi bakteri berkembang biak. Apalagi sudah sampai mengganggu dengan timbulnya rasa sakit dan bengkak, tentunya sangat mengganggu. Rasa sakit dan bengkak menunjukkan reaksi tubuh terhadap infeksi gigi. Ditambah lagi terjadi pembentukan sekumpulan nanah juga sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi di sekitar akar gigi yang tinggal sisa akar tadi. Perlu diketahui, sisa gigi atau akar yang terinfeksi merupakan fokus infeksi atau asal infeksi yang dapat terjadi di organ tubuh lain seperti di kulit, mata, THT, saraf dan lainnya.

Gigi atau sisa akar seperti ini sebaiknya segera dicabut, tapi tentunya pasien disarankan untuk minum obat antibiotika beberapa hari sebelumnya. Ini untuk menekan infeksi yang telah terjadi sehingga pencabutan berjalan lancar tanpa hambatan.

Pencabutan tidak dapat dilakukan dalam keadaan gigi yang sedang sakit, karena pembiusan lokal (anestesi lokal) seringkali tidak maksimal. Malah akan menimbulkan rasa sakit pada saat pencabutan. Dengan kata lain gigi tidak dapat dianestesi dengan baik. Tidak perlu takut untuk menjalani pencabutan gigi apalagi kondisinya sudah sangat mengganggu. Tentunya Anda bosan meminum obat penahan rasa sakit apabila rasa sakit itu kerap timbul. Yang perlu dicermati untuk kehati-hatian pencabutan adalah adanya penyakit penyerta, seperti darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes melitus), penyakit-penyakit kelainan darah atau ada tidaknya reaksi alergi yang berlebihan. Bila Anda mengindap salah satu dari penyakit sistemik tadi, perlu pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis penyakit dalam sebelum dilakukan pencabutan. Namun, apabila tidak ada kelainan-kelainan tersebut tidak perlu takut untuk menjalani pencabutan. Dengan mengikuti seluruh instruksi dari dokter gigi, Anda akan menjalani pencabutan dengan aman dan lancar. Tetapi Anda telah melewati pencabutan yang lalu dengan baik, berarti faktor penyakit sistemik bisa diabaikan.

Untuk kasus sisa akar tidak atau belum tampak dari permukaan gusi dan sudah menimbulkan rasa sakit sebaiknya segera diangkat dengan cara pencabutan dengan pembedahan,dengan panduan rontgen foto tentunya. Ingatlah tindakan ini bukan bedah besar melainkan bedah kecil untuk membuka gusi saja yang harus dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.

Seputar Sisa Akar Gigi
Gigi dilihat dari pandangan mata mempunyai dua bagian yang terbesar yaitu mahkota gigi dan akar gigi. Pada kondisi normal mahkota gigi adalah bagian yang tampak di rongga mulut dan akar gigi terletak di dalam gusi. Pada kondisi tertentu gigi manusia tidak utuh lagi dan hanya tinggal sisa akar gigi.

Apa penyebab sisa akar gigi ?
Sisa akar gigi disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
- Kerusakan gigi akibat karies gigi,
- Trauma,
- Tindakan pencabutan gigi yang tidak sempurna.

1. Sisa akar gigi yang disebabkan oleh karies gigi
Karies gigi terjadi karena ada bakteri didalam mulut dan karbohidrat yang menempel di gigi yang dalam waktu tertentu tidak dibersihkan. Bakteri di dalam mulut akan mengeluarkan toksin yang akan mengubah karbohidrat menjadi suatu zat yang bersifat asam yang mengakibatkan demineralisasi email. Jika setiap selesai makan ada kebiasaan berkumur dan menggosok gigi karies gigi tidak akan terjadi karena proses demineralisasi bisa diimbangi dengan proses remineralisasi oleh air liur asalkan kondisi mulut bersih. Kebersihan mulut yang baik tidak akan memberikan kesempatan pada bakteri untuk mebuat lubang pada gigi kita.
Karies yang pada proses awalnya hanya terlihat bercak putih pada email lama kelamaan akan berubah jadi coklat dan berlubang. Jika kebersihan mulut tidak dipelihara lubang bisa menjadi luas dan dalam menembus lapisan dentin. Pada tahap ini jika tidak ada perawatan gigi lubang bertambah luas dan dalam sampai daerah pulpa gigi yang banyak berisi pembuluh darah, limfe dan syaraf. Pada akhirnya gigi akan mati,giginya kropos,gripis sedikit demi sedikit sampai mahkotanya habis dan tinggal sisa akar gigi.

2. Sisa akar gigi yang disebabkan karena trauma
Mahkota gigi bisa patah karena gigi terbentur sesuatu akibat kecelakaan,,jatuh,berkelahi atau sebab lainnya. Seringkali mahkota gigi patah semua dan menyisakan akar gigi saja. Trauma ini membuat pulpa gigi menjadi mati. Patah pada gigi depan bisa membuat estetika berkurang dan terkadang menimbulkan krisis kepercayaan diri pada seseorang.

3. Sisa akar gigi disebabkan oleh pencabutan yang tidak sempurna
Pada tindakan pencabutan gigi terkadang tidak berhasil mencabut gigi secara utuh. Mahkotanya patah dan akar didalam gusi masih tertinggal. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain struktur gigi yang rapuh, akar gigi yang bengkok, akar gigi yang menyebar, kalsifikasi gigi, aplikasi forceps yang kurang tepat dan tekanan yang berlebihan pada waktu tindakan pencabutan. Sisa akar gigi tertinggal ukurannya bervariasi mulai dari kurang dari 1/3 akar gigi sampai akar gigi sebatas gusi. Sisa akar gigi yang hanya dibiarkan saja kemungkinan bisa muncul keluar gusi setelah beberapa waktu, hilang sendiri karena teresorbsi oleh tubuh bahkan bisa berkembang jadi kista.

Berbahayakah sisa akar gigi jika dibiarkan ?

Masyarakat masih banyak yang tidak memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya. Sisa akar gigi yang tertinggal dalam rongga mulut dibiarkan saja. Padahal akibat yang ditimbulkan sisa akar gigi banyak sekali. Sisa akar gigi bisa mengakibatkan nyeri kepala berkepanjangan, bau mulut tidak enak dan trigger pertumbuhan kista bahkan neoplasma.
Sisa akar gigi biasanya sudah tidak vital lagi,pulpanya mati. Gigi mengalami kerusakan yang parah dan setiap sisa akar gigi berpotensi untuk terjadi infeksi akar gigi dan infeksi jaringan penyangga gigi. Infeksi ini menimbulkan rasa sakit dari ringan sampai hebat, gusi mengalami pembesaran, terjadi pernanahan ,bengkak di wajah sampai sukar membuka mulut (trismus). Pasien terkadang menjadi lemas karena susah makan. Pembengkakan yang terjadi di bawah rahang ,kulit memerah, teraba keras bagaikan kayu, lidah terangkat keatas dan rasa sakit yang menghebat sangat berbahaya dan jika terlambat penanganan dapat merenggut jiwa ( Ludwig’s angina ).
Infeksi pada akar gigi maupun jaringan penyangga gigi dapat mengakibatkan migrasinya bakteri ke organ yang lain lewat pembuluh darah. Teori ini dikenal dengan Fokal infeksi. Bakteri yang berasal dari infeksi gigi masuk ke organ vital lain dan memperbesar resiko penyakit jantung,ginjal,lambung,,persendian, dan lain sebagainya. Jadi gigi yang terinfeksi menjadi pintu masuk bagi bakteri untuk menyebar ke seluruh tubuh.
Gigi yang tinggal sisa akar tidak dapat digunakan untuk proses pengunyahan yang sempurna. Gangguan pengunyahan menjadi alasan masyararakat untuk membuat gigi tiruan. Masalahnya, sampai sekarang banyak yang masih membuat gigi tiruan diatas sisa akar gigi. Keadaan ini bisa memicu terjadinya infeksi gigi dan jaringan penyangga gigi

Bagaimana penanganan sisa akar gigi ?

Sisa akar gigi yang tertinggal dalam rongga mulut tidak boleh dibiarkan saja,kecuali pada kondisi tertentu. Penatalaksanaan sisa akar gigi ini tergantung dari pemeriksaan klinis akar gigi dan jaringan penyangganya. Akar gigi yang masih utuh dengan jaringan penyangga yang masih baik, masih bisa dirawat. Jaringan pulpanya dihilangkan,diganti dengan pulpa tiruan, kemudian dibuatkan mahkota gigi. Akar gigi yang sudah goyah dan tidak dimungkinkan dirawat jaringan penyangganya perlu dicabut . Sisa akar gigi ukuran kecil kurang dari 1/3 akar gigi yang terjadi akibat pencabutan gigi yang tidak sempurna dibiarkan saja. Untuk sisa akar gigi ukuran lebih dari 1/3 akar gigi yang terjadi akibat pencabutan gigi sebaiknya tetap diambil. Hal ini kemungkinan perlu dilakukan ronsen foto gigi dahulu.
Pencabutan sisa akar gigi umumnya mudah. Gigi sudah mengalami kerusakan yang parah sehingga jaringan penyangga giginya sudah tidak kuat lagi. Untuk kasus yng sulit dibutuhkan tindakan bedah ringan.
  
Apa yang harus dilakukan jika terdapat sisa akar gigi pada seseorang ?

Kebersihan gigi dan mulut harus senatiasa dijaga dengan kebiasan menyikat gigi yang rutin pada waktu yang tepat (sesudah makan dan sebelum tidur), penggunaan sikat gigi dan cara menyikat gigi yang benar, penggunaan dental floss dan makan buah dan sayur yang berserat yang berguna untuk pembersihan gigi secara alami.Kesehatan tubuh harus tetap dijaga dengan gaya hidup yang sehat, mengkonsumsi makanan yang bergizi, membentuk kekebalan tubuh yang diperlukan untuk menangkal berbagai penyakit termasuk penyakit gigi dan mulut.

1 komentar: